Biografi Imam Malik

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgViFCVzsZC14QwHAGYv5DCI5muW1Y1gYogeFULNcMo4K0w19JOdA4ax8eeYi18WttME9l2l4ezxEjiHxQ4OlJIe1ygSLateitz_S2-unZUHHJy-fZiLj4sYLL5L57nni4AYFgC76hcf-4/s400/imam+maliki.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgViFCVzsZC14QwHAGYv5DCI5muW1Y1gYogeFULNcMo4K0w19JOdA4ax8eeYi18WttME9l2l4ezxEjiHxQ4OlJIe1ygSLateitz_S2-unZUHHJy-fZiLj4sYLL5L57nni4AYFgC76hcf-4/s320/imam+maliki.jpg" width="271" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam sebuah kunjungan ke kota Madinah, Khalifah Bani Abbasiyyah, Harun Al Rasyid (penguasa saat itu), tertarik mengikuti ceramah al muwatta' (himpunan hadis) yang diadakan Imam Malik. Untuk hal ini, khalifah mengutus orang memanggil Imam. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ''Rasyid, leluhur Anda selalu melindungi pelajaran hadis. Mereka amat menghormatinya. Bila sebagai khalifah Anda tidak menghormatinya, tak seorang pun akan menaruh hormat lagi. Manusia yang mencari ilmu, sementara ilmu tidak akan mencari manusia,'' nasihat Imam Malik kepada Khalifah Harun. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sedianya, khalifah ingin jamaah meninggalkan ruangan tempat ceramah itu diadakan. Namun, permintaan itu tak dikabulkan Malik. ''Saya tidak dapat mengorbankan kepentingan umum hanya untuk kepentingan seorang pribadi.'' Sang khalifah pun akhirnya mengikuti ceramah bersama dua putranya dan duduk berdampingan dengan rakyat kecil. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Imam Malik yang bernama lengkap Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris al Asbahi, lahir di Madinah pada tahun 712 M dan wafat tahun 796 M. Berasal dari keluarga Arab terhormat, berstatus sosial tinggi, baik sebelum maupun sesudah datangnya Islam. Tanah asal leluhurnya adalah Yaman, namun setelah nenek moyangnya menganut Islam, mereka pindah ke Madinah. Kakeknya, Abu Amir, adalah anggota keluarga pertama yang memeluk agama Islam pada tahun 2 H. Saat itu, Madinah adalah kota 'ilmu' yang sangat terkenal. Kakek dan ayahnya termasuk kelompok ulama hadis terpandang di Madinah. Karenanya, sejak kecil Imam Malik tak berniat meninggalkan Madinah untuk mencari ilmu. Ia merasa Madinah adalah kota dengan sumber ilmu yang berlimpah lewat kehadiran ulama-ulama besarnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kendati demikian, dalam mencari ilmu Imam Malik rela mengorbankan apa saja. Menurut satu riwayat, sang imam sampai harus menjual tiang rumahnya hanya untuk membayar biaya pendidikannya. Menurutnya, tak layak seorang yang mencapai derajat intelektual tertinggi sebelum berhasil mengatasi kemiskinan. Kemiskinan, katanya, adalah ujian hakiki seorang manusia. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Karena keluarganya ulama ahli hadis, maka Imam Malik pun menekuni pelajaran hadis kepada ayah dan paman-pamannya. Kendati demikian, ia pernah berguru pada ulama-ulama terkenal seperti Nafi' bin Abi Nuaim, Ibnu Syihab az Zuhri, Abul Zinad, Hasyim bin Urwa, Yahya bin Said al Anshari, dan Muhammad bin Munkadir. Gurunya yang lain adalah Abdurrahman bin Hurmuz, tabiin ahli hadis, fikih, fatwa dan ilmu berdebat; juga Imam Jafar Shadiq dan Rabi Rayi. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam usia muda, Imam Malik telah menguasai banyak ilmu. Kecintaannya kepada ilmu menjadikan hampir seluruh hidupnya diabdikan dalam dunia pendidikan. Tidak kurang empat khalifah, mulai dari Al Mansur, Al Mahdi, Hadi Harun, dan Al Ma'mun, pernah jadi murid Imam Malik. Ulama besar, Imam Abu Hanifah dan Imam Syafii pun pernah menimba ilmu dari Imam Malik. Belum lagi ilmuwan dan para ahli lainnya. Menurut sebuah riwayat disebutkan murid terkenal Imam Malik mencapai 1.300 orang. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ciri pengajaran Imam Malik adalah disiplin, ketentraman, dan rasa hormat murid kepada gurunya. Prinsip ini dijunjung tinggi olehnya sehingga tak segan-segan ia menegur keras murid-muridnya yang melanggar prinsip tersebut. Pernah suatu kali Khalifah Mansur membahas sebuah hadis dengan nada agak keras. Sang imam marah dan berkata, ''Jangan melengking bila sedang membahas hadis Nabi.'' Ketegasan sikap Imam Malik bukan sekali saja. Berulangkali, manakala dihadapkan pada keinginan penguasa yang tak sejalan dengan aqidah Islamiyah, Imam Malik menentang tanpa takut risiko yang dihadapinya. Salah satunya dengan Ja'far, gubernur Madinah. Suatu ketika, gubernur yang masih keponakan Khalifah Abbasiyah, Al Mansur, meminta seluruh penduduk Madinah melakukan baiat (janji setia) kepada khalifah. Namun, Imam Malik yang saat itu baru berusia 25 tahun merasa tak mungkin penduduk Madinah melakukan baiat kepada khalifah yang mereka tak sukai. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ia pun mengingatkan gubernur tentang tak berlakunya baiat tanpa keikhlasan seperti tidak sahnya perceraian paksa. Ja'far meminta Imam Malik tak menyebarluaskan pandangannya tersebut, tapi ditolaknya. Gubernur Ja'far merasa terhina sekali. Ia pun memerintahkan pengawalnya menghukum dera Imam Malik sebanyak 70 kali. Dalam kondisi berlumuran darah, sang imam diarak keliling Madinah dengan untanya. Dengan hal itu, Ja'far seakan mengingatkan orang banyak, ulama yang mereka hormati tak dapat menghalangi kehendak sang penguasa. Namun, ternyata Khalifah Mansur tidak berkenan dengan kelakuan keponakannya itu. Mendengar kabar penyiksaan itu, khalifah segera mengirim utusan untuk menghukum keponakannya dan memerintahkan untuk meminta maaf kepada sang imam. Untuk menebus kesalahan itu, khalifah meminta Imam Malik bermukim di ibukota Baghdad dan menjadi salah seorang penasihatnya. Khalifah mengirimkan uang 3.000 dinar untuk keperluan perjalanan sang imam. Namun, undangan itu pun ditolaknya. Imam Malik lebih suka tidak men inggalkan kota Madinah. Hingga akhir hayatnya, ia tak pernah pergi keluar Madinah kecuali untuk berhaji. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pengendalian diri dan kesabaran Imam Malik membuat ia ternama di seantero dunia Islam. Pernah semua orang panik lari ketika segerombolan Kharijis bersenjatakan pedang memasuki masjid Kuffah. Tetapi, Imam Malik yang sedang shalat tanpa cemas tidak beranjak dari tempatnya. Mencium tangan khalifah apabila menghadap di baliurang sudah menjadi adat kebiasaan, namun Imam Malik tidak pernah tunduk pada penghinaan seperti itu. Sebaliknya, ia sangat hormat pada para cendekiawan, sehingga pernah ia menawarkan tempat duduknya sendiri kepada Imam Abu Hanifah yang mengunjunginya. (hery sucipto/berbagai sumber) </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>sumber : republika</b></div> </div>

Biografi Imam Malik

Dalam sebuah kunjungan ke kota Madinah, Khalifah Bani Abbasiyyah, Harun Al Rasyid (penguasa saat itu), tertarik mengikuti ceramah al muwatta' (himpunan hadis) yang diadakan Imam Malik. Untuk hal in…

Baca selengkapnya »

Perang Khaibar (Sirah Nabawiyah)

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZdkQaXrQg08WGiz4VPHnTeq3jSuA_eN5Q-rYHrG13w55OWjFRl_A1eBN7jeqqLOFapLHtTjy7sonFQNy0fmvveBkvgIUL38vybiuVjPONIx6d3ECacIj5QRbASj0tHezbOUOMVHSLGmwc/s1600/8b4094af04f3d8690928d3975f76a86f.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZdkQaXrQg08WGiz4VPHnTeq3jSuA_eN5Q-rYHrG13w55OWjFRl_A1eBN7jeqqLOFapLHtTjy7sonFQNy0fmvveBkvgIUL38vybiuVjPONIx6d3ECacIj5QRbASj0tHezbOUOMVHSLGmwc/s1600/8b4094af04f3d8690928d3975f76a86f.jpg" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Hanya beberapa hari Muhammad berada di Madinah usai peristiwa Hudaibiya itu. Sekitar dua pekan kemudian, Rasul bahkan memimpin sendiri ekspedisi militer menuju Khaibar, daerah sejauh tiga hari perjalanan dari Madinah. Khaibar adalah daerah subur yang menjadi benteng utama Yahudi di jazirah Arab. Terutama setelah Yahudi di Madinah ditaklukkan oleh Rasulullah. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Yahudi tak mempunyai cukup kekuatan untuk menggempur kaum Muslimin. Namun mereka cerdik. Mereka mampu menyatukan musuh-musuh Muhammad dari berbagai kabilah yang sangat kuat. Hal itu terbukti pada Perang Khandaq. Bagi warga Muslim di Madinah, Yahudi lebih berbahaya dibanding musuh-musuh lainnya. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Maka Muhammad menyerbu ke jantung pertahanan musuh. Suatu pekerjaan yang tak mudah dilakukan. Pasukan Romawi yang lebih kuat pun tak mampu menaklukkan benteng Khaibar yang memiliki sistem pertahanan berlapis-lapis yang sangat baik. Sallam anak Misykam mengorganisasikan prajurit Yahudi. Perempuan, anak-anak dan harta benda mereka tempatkan di benteng Watih dan Sulaim. Persediaan makanan dikumpulkan di benteng Na'im. Pasukan perang dikonsentrasikan di benteng Natat. Sedangkan Sallam dan para prajurit pilihan maju ke garis depan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sallam tewas dalam pertempuran itu. Tapi pertahanan Khaibar belum dapat ditembus. Muhammad menugasi Abu Bakar untuk menjadi komandan pasukan. Namun gagal. Demikian pula Umar. Akhirnya kepemimpinan komando diserahkan pada Ali. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di Khaibar inilah nama Ali menjulang. Keberhasilannya merenggut pintu benteng untuk menjadi perisai selalu dikisahkan dari abad ke abad. Ali dan pasukannya juga berhasil menjebol pertahanan lawan. Harith bin Abu Zainab -komandan Yahudi setelah Sallam-pun tewas. Benteng Na'im jatuh ke tangan pasukan Islam. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Setelah itu benteng demi benteng dikuasai. Seluruhnya melalui pertarungan sengit. Benteng Qamush kemudian jatuh. Demikian juga benteng Zubair setelah dikepung cukup lama. Semula Yahudi bertahan di benteng tersebut. Namun pasukan Islam memotong saluran air menuju benteng yang memaksa pasukan Yahudi keluar dari tempat perlindungannya dan bertempur langsung. Benteng Watih dan Sulaim pun tanpa kecuali jatuh ke tangan pasukan Islam. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Yahudi lalu menyerah. Seluruh benteng diserahkan pada umat Islam. Muhammad memerintahkan pasukannya untuk tetap melindungi warga Yahudi dan seluruh kekayaannya, kecuali Kinana bin Rabi' yang terbukti berbohong saat dimintai keterangan Rasulullah. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Perlindungan itu tampaknya sengaja diberikan oleh Rasulullah untuk menunjukkan beda perlakuan kalangan Islam dan Nasrani terhadap pihak yang dikalahkan. Biasanya, pasukan Nasrani dari kekaisaran Romawi akan menghancurludeskan kelompok Yahudi yang dikalahkannya. Sekarang kaum Yahudi Khaibar diberi kemerdekaan untuk mengatur dirinya sendiri sepanjang mengikuti garis kepemimpinan Muhammad dalam politik. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Muhammad sempat tinggal beberapa lama di Khaibar. Ia bahkan nyaris meninggal lantaran diracun. Diriwayatkan bahwa Zainab binti Harith menaruh dendam pada Muhammad. Sallam, suaminya, tewas dalam pertempuran Khaibar. Zainab lalu mengirim sepotong daging domba untuk Muhammad. Rasulullah sempat mengigit sedikit daging tersebut, namun segera memuntahkannya setelah merasa ada hal yang ganjil. Tidak demikian halnya dengan sahabat Rasul, Bisyri bin Bara. Ia meninggal lantaran memakan daging tersebut. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Khaibar telah ditaklukkan. Rombongan pasukan Rasulullah kembali ke Madinah melalui Wadil Qura, wilayah yang dikuasi kelompok Yahudi lainnya. Pasukan Yahudi setempat mencegat rombongan tersebut. Sebagaimana di Khaibar, mereka kemudian ditaklukkan pula. Sedangkan Yahudi Taima' malah mengulurkan tawaran damai tanpa melalui peperangan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dengan penaklukan tersebut, Islam di Madinah telah menjadi kekuatan utama di jazirah Arab. Ketenangan masyarakat semakin terwujud. Dengan demikian, Muhammad dapat lebih berkonsentrasi dalam dakwah membangun moralitas masyarakat.n </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>sumber : www.pesantren.net</b></div> </div>

Perang Khaibar (Sirah Nabawiyah)

Hanya beberapa hari Muhammad berada di Madinah usai peristiwa Hudaibiya itu. Sekitar dua pekan kemudian, Rasul bahkan memimpin sendiri ekspedisi militer menuju Khaibar, daerah sejauh tiga hari perj…

Baca selengkapnya »

Nasab Aminah Binti Wahab ( Ibunda Rasulullah )

<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgcoSmHNtqauhnrdYg-wHhshBwh5bVZ5A7cvZZmqw0hBT_8PBWxqk89rDvZr17Cv_OyVXfvzCeTDbhhKSrL4GG1XoCzEe2oPMfLd91zWMg6Nd_nMNkxjJ3ujT25VMAP76i8O6ZJKGYmBqg/s1600/aminah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgcoSmHNtqauhnrdYg-wHhshBwh5bVZ5A7cvZZmqw0hBT_8PBWxqk89rDvZr17Cv_OyVXfvzCeTDbhhKSrL4GG1XoCzEe2oPMfLd91zWMg6Nd_nMNkxjJ3ujT25VMAP76i8O6ZJKGYmBqg/s1600/aminah.jpg" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sourc : google.com</td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> Aminah binti Wahab berasal dari nasab yang mulia karena ia berasal dari keturunan Zuhrah nin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lua’ay, Meninggal saat Rasulullah berusia 6 tahun dalam perjalanan pulang menuju mekah,meninggal di desa abwa  kira-kira 36 km (sebelah selatan kota Madinah)  setelah ziarah melihat kuburan ayahnya Abdullah dan berkunjung kepada keluarganya yang berada di kota Madinah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Zuhrah adalah saudara kandung Qushay bin Kilab yang memegang urusan Makkah semasa hidupnya, kemudian menyerahkanya kepada Quraisy sebagai sebuah warisan yang tidak dapat direbut atau disaingi oleh kabilah-kabilah yang lain sampai masa Nabi cucu Zuhrah dan Qushay.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ibu Zuhrah, nenek Aminah dan Qushay kakek Abdullah, adalah Fatimah binti Sa’ad bin Sail, salah satu keturunan Bani Judrah. Disebut dengan Bani Judrah karena mereka yang bernama Amr bin Amr Al-Azdi telah membangun tembol (tembok) untuk Ka’bah setelah di terjang banjir</div> <div style="text-align: justify;"> Dari nasab Quraisy yang mulia ini yang bergubungan erat dengan Bani Abdi Manaf bin Qushay, Aminah binti Wahab bin Abi Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah terlahir</div> <div style="text-align: justify;"> Ayah Aminah yang bernama Wahab adalah pimpinan Bani Zuhrah. Kakek Aminah yang bernama Abdi Manaf bin Qushay (Qushay adalah saudara kandung Zugrah). Maka dikatakan Al-Manafani  (dua Manaf) untuk memberikan kehormatan kepada keduanya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nenek Aminah dari pihak bapak bernama Atikah binti Al-Auqash bin Murrah bin Hilal As-Salimah, salah satu perempuan yang bernama Atiqah yang di banggakan Nabi. Beliau pernah bersabda, “ Aku adalah putra Atikah-Atikah dari Sulaim”</div> <div style="text-align: justify;"> Nasab Aminah dari ibunya juga tidak kalah mulianya. Ibu Aminah adalah Barrah binti Abdil Uzza bin Ustman bin Abdiddar bin Qushay.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nenek Aminah dari pihak Ibu adalaj Ummu Habib binti Asad bin Abdil Uzza bin Qushay</div> <div style="text-align: justify;"> Ibu Ummu Habib adalah Barrah binti Auf bin Ubaid bin Uwaj bin Adiy bin Ka’ab bin Luay.</div> <div style="text-align: justify;"> Dari mata rantai keturunan yang mulia dan terhormat inilah lahir Aminah bin Wahab, Rasulullah pernah bangga dengan nasab beliau. Beliu bersabda “Allah tidak berhenti untuk memindahkanku dari sulbi-sulbi yang baik ke rahim-rahim yang suci dalam keadaan terpilh. Tidak ada dua cabang kecuali aku berada dicabang yang paling baik diantara keduanya.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Aminah binti Wahab menikah dengan Abdullah bin Abdul Muthalib. Pernikahan mereka dirayakan dengan pesta selama tiga hari tiga malam. Setelah itu Aminah pindah kerumah suaminya Abdullah.</div> <div style="text-align: justify;"> Tidak lama dari pernikahan mereka berdua, Aminah bercerita tentang Rasulullah. Aminah berkata, “ketika aku dalam keadaan sadar dan tidak sadar, seseorang datang kepadaku lalu ia berkata, Sesungguhnya kamu telah megandung bayi pemimpin umat manusia.” Aminah juga bercerita, “ aku tidak pernah merasa bahwa aku hamil dan aku tidak merasa payah seperti yang biasa dirasakan kaum perempuan.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Aminah pernah bermimpi seolah mimpi tersebut menggonjang jiwa dan raganya. Mimpinya seolah-olah suatu kenyataan. Ia melihat cahaya keluar dari dirinya lalu menerangi seluruh penjuru dunia hingga Bursha dari negri Syam juga melihatnyan.</div> <div style="text-align: justify;"> Suami Aminah (Abdullah) ,elakukan perjalanan ke Yastrib dan berjanji kepadanya bahwa ia akan kembali  dalam waktu yang dekat akan tetapi suaminya itu tidak kembali dan belum sempat mendengar kabar gembira ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Aminah melahirkan pemimpin umat ini, Muhammad bin Abdullah. Kota mekah merayakan pesta kelahiran beliau, Ummu Utsman Tsaqfiyyah sempat menyalsikan detik-detik kelahiran beliau. Ummu Ustaman bercerita, “ Aku sempat menyaksikan kelahiran Rasulullah. Dan aku melihat cahaya  yang  memenuhi Rumah ketika beliau lahir. Juga bintang-bintang yang dekat hingga aku menyangka bintang-bintang akan menjadtuhi diriku.”</div> <div style="text-align: justify;"> Kelahiran Muhammad menjadi penghibur Aminah yang diliputi kesedihan karena ditunggal mati suaminya. Maka Aminah mencurahkan segala cinta dan kasih sayang  kepada anaknya tersebut dengan kasih sayang tidak pernah diberikan kepada yang lainya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Abu Ubaidillah. Lembang,07/02/2016</div> <div style="text-align: justify;"> Dikutip dari kitab Abnaa' An-Nabi wa Ahfadhuhu karya Syaikh Abdul Mun'im Alhasyimi</div>

Nasab Aminah Binti Wahab ( Ibunda Rasulullah )

Sourc : google.com Aminah binti Wahab berasal dari nasab yang mulia karena ia berasal dari keturunan Zuhrah nin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lua’ay, Meninggal saat Rasulullah berusia 6 tahun dalam …

Baca selengkapnya »

Yang sombong dan angkuh telah pergi

<div style="text-align: justify;"> Sejenak kita berfikir tentang naifnya dunia, disaat orang menganggap harta adalah segalanya, disaat orang menganggap jabatan dan status sosial adalah kesempurnaan tujuanya, sehingga dengan kekayaanya orang menjadi sombong , sehingga dengan jabatanya orang menjadi angkuh. Mereka terlupa bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="color: blue;">"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (Surah Al-Ankabut ayat 64)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="color: blue;"><br /></span></i></div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPY_gzaCx9jrH3P5UxFqTeQWtaeL7vBBPN8svXM53tfEWYSIhkCQ1h543bf83S7mfC4pffTQtVtWEKqVsqkJT3O5XTIIGs96Okwpjk5XqM1PVnV-0YklSr7klIGAy4FRCOQ2MEUV-MGjU/s1600/920cb-nggak2bpakai2bhelm.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPY_gzaCx9jrH3P5UxFqTeQWtaeL7vBBPN8svXM53tfEWYSIhkCQ1h543bf83S7mfC4pffTQtVtWEKqVsqkJT3O5XTIIGs96Okwpjk5XqM1PVnV-0YklSr7klIGAy4FRCOQ2MEUV-MGjU/s320/920cb-nggak2bpakai2bhelm.jpg" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">source : aninditaayu.blogspot.com</td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kita renungkan bahwa penghuni sebuah negri tidak hanya yang hidup saat ini, tapi mereka yang sudah terlahir sejak awal kehidupan dari masa nabi adam diciptakan semua telah mendiami bumi dan kini telah pergi menuju kehidupan berikutnya yang kekal dan abadi.</div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="color: blue;"><br /></span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="color: blue;"> Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. [QS. An-Nisa’/ 4: 78]</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mereka yang berkuasa di masa lalu, mereka yang paling kaya di masa lalu, sejatinya hanya mengaku-ngaku saja, waktu membuktikan bahwa kini kepemilikan mereka sudah tak bersisa, lihat kisah Qorun di masa nabi musa, orang terkaya yang tidak ada tandinganya, konon untuk membawa kunci gudang penyimpanan hartanya saja perlu unta beratus-ratus, namun kini hanya tinggal kisahnya saja.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Seorang bijak bestari pernah berkata "Orang kaya itu hanya mengaku-ngaku saja, lepas kematianya maka tidak ada sesuatu apapun yang menjadi miliknya, selain dari sepetak tanah tempat ia di kuburkan, karena semua telah berpindah tangan kepada generasi berikutnya" </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Orang yang merasa berkuasapun sama nasibnya, ia sombong dan angkuh saat memiliki jabatan, namun selang beberapa waktu jabatanya berakhir dan berakhir pula kekuasaanya. Kisah raja dzolim terdahulu seperti Raja Namrud, Firaun,dll.. bukankah semuanya telah pergi padahal sebelumnya mereka begitu berkuasa bahkan telah mengaku dirinya sebagai tuhanya manusia. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di tempat yang saat ini kita berdiampun tidak luput dari pandangan bahwa rumah singgah kita telah di kelilingi tempat peristirahatan orang terdahulu berupa kuburan, bukankah sebagian dari mereka saat masih hidupnya adalah orang yang paling kaya, orang yang berkuasa..? namun apa yang kini mereka miliki..? tak ada satupun melainkan hanya batu nisan dan sepetak tanah tempat ia di kuburkan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Untuk apa kita sombong akan dunia ini dari kekayaan dan kekuasaan, bukankah semuanya milik Allah berupa titipan yang sejatinya harus kita pergunakan untuk bekal kehidupan akhirat. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="color: blue;">Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. (QS. Thaha : 6)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jangankan berupa harta dan kekayaan, tubuh inipun yang kita kadang telah angkuh atasnya sehingga tidak mau melaksanakan perintah Allah dan enggan menerima nasihat, sungguh tak ada hak kepemilikan dan kuasa meski hanya sejengkal kulit, andai benar bahwa tubuh ini adalah milik kita tentu kita bisa berkuasa untuk menghentikan rasa lapar tatkala badan membutuhkan asupan, andai tubuh ini milik kita tentu kita bisa mengetahui seluk beluk proses terjadinya dari bahan makanan sampai menjadi energi yang di butuhkan tubuh dan kita berkuasa dan mengaturnya, namun nyatanya itu terjadi tanpa tahu menahu dan tanpa kuasa, kita hanya memasukan makanan melalui mulut lantas secara atomatis menjadi energi, andai benar kalau tubuh ini milik kita tentu bisa menghentikan penuaan yang datang bersamaan dengan berjalanya waktu, kitapun bisa menghentikan akan datangnya kematian, namun nyatanya tidak, tidak ada yang tahu kapada datangnya kematian.<br /> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jangan sombong atas kekayaan dan kekuasaan karena kita akan segera pergi meninggalkanya, dan akan mempertanggungjawabkan dari keduanya.<br /> <br /> Acep Firmansyah - Lembang 14/05/2016</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div>

Yang sombong dan angkuh telah pergi

Sejenak kita berfikir tentang naifnya dunia, disaat orang menganggap harta adalah segalanya, disaat orang menganggap jabatan dan status sosial adalah kesempurnaan tujuanya, sehingga dengan kekayaanya…

Baca selengkapnya »

Berapa Lama Masa Iddah

Iddah yaitu masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau bercerai dari suaminya untuk bisa menikah  kembali.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwWFstYzjqdjOStEzdEgYeqMjsXFf1JbOdvPt3GnbGh3ERHhyphenhyphenttKOgRid6eS6jCbKQ7FBnx_yShUOZQOckg96hL8DIOg97JpW3Zbf7yFtLy2JLvz7h51W9QY6Pnn0emYOwGcJkNSuZ6n4/s1600/2767365_6f18480e-bd4e-4da2-ae08-2c04763a2596.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwWFstYzjqdjOStEzdEgYeqMjsXFf1JbOdvPt3GnbGh3ERHhyphenhyphenttKOgRid6eS6jCbKQ7FBnx_yShUOZQOckg96hL8DIOg97JpW3Zbf7yFtLy2JLvz7h51W9QY6Pnn0emYOwGcJkNSuZ6n4/s1600/2767365_6f18480e-bd4e-4da2-ae08-2c04763a2596.jpg" /></a></div><br />Adapun lama masa Iddah sebagai berikut :<br /><i><span style="color: red; font-size: x-large;"><b>Karena suami wafat</b></span></i><br /><ol><li>4 bulan sepuluh hari bagi istri yang tidak hamil. Baik sudah bercampur atau belum <span style="color: red;">(1)</span></li><li>Sampai melahirkan jika istri sedang hamil <span style="color: red;">(2)</span></li></ol><div><div style="text-align: center;"><b><span style="color: red;">( Dalil 1)</span></b></div><div style="text-align: center;">وَالَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنْكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا ۖ فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِي أَنْفُسِهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ</div><div style="text-align: center;"><span style="color: blue;"><i>Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah Para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber’iddah) empat bulan sepuluh hari. kemudian apabila telah habis ‘iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allâh mengetahui apa yang kamu perbuat. [al-Baqarah/2: 234]</i></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: blue;"><i><br /></i></span></div><div style="color: red; text-align: center;"><b>(Dalil 2)</b></div></div><div style="text-align: center;">وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ</div><div style="text-align: center;"><i><span style="color: blue;">Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. [ath-Thalaq/65:4].</span></i></div><div style="text-align: center;"><br /></div><i><span style="color: red; font-size: x-large;"><b>Karena talak, fasakh dan khulu’</b></span></i><br /><div><ol><li>Tidak ada iddah bagi istri yang belum bercampur <span style="color: red;">(1)</span></li><li>bagi yang sudah bercampur maka masa iddahnya :</li></ol><ul><li>3 kali suci, bagi yang masih menstruasi <span style="color: red;">(2)</span></li><li>3 bulan, bagi yang sudah berhenti menstruasi <span style="color: red;">(3)</span></li><li style="text-align: left;">sampai melahirkan, bagi istri yang sedang hamil <span style="color: red;">(4)</span></li></ul><div><div style="text-align: center;"><span style="color: red; font-weight: bold;">( Dalil 1)</span></div><div style="text-align: center;">يَـاَيُّـهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْآ اِذَا نَكُحْتُمُ الْمُؤْمِنَتِ ثُـمَّ طَلَّقْتُمُوْهُنَّ مِنْ قَبْلِ اَنْ تَمَسُّوْ هُنَّ فَمَالَكُمْ عَلَيْهِنَّ مِنْ عِدَّةٍ تَعْتَـدُّوْ نَهَاۚ …</div><div style="text-align: center;"><i><span style="color: blue;">“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi wanita-wanita mukmin, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya maka tidak ada masa ‘iddah atas mereka yang perlu kamu perhitungkan..” (Qs. Al-Ahzaab: 49)</span></i></div></div><div style="text-align: center;"><i><span style="color: blue;"><br /></span></i></div><div style="text-align: center;"><span style="color: red;"><b>( Dalil 2)</b></span></div><div><div style="text-align: center;">وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ</div><div style="text-align: center;"><i><span style="color: blue;">Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru’ [al-Baqarah/2: 228]</span></i></div></div></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="color: red;"><b>( Dalil 3)</b></span></div><div style="text-align: center;"><div>وَاللَّائِي يَئِسْنَ مِنَ الْمَحِيضِ مِنْ نِسَائِكُمْ إِنِ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَاثَةُ أَشْهُرٍ وَاللَّائِي لَمْ يَحِضْنَ</div><div style="color: blue;"><i>Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. [at-Thalaq/65:4]</i></div><div style="color: blue;"><i><br /></i></div><div><div><b style="color: red;">( Dalil 4)</b></div><div><span style="color: red;">وَأُولَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَنْ يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ</span></div><div style="color: blue; font-style: italic;">Dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. [ath-Thalaq/65:4]</div></div><div style="color: blue; font-style: italic;"><br /></div><div style="text-align: left;">Baca Juga :</div><div style="text-align: left;"><ul><li><span style="color: blue;"><a href="http://abu-ubaidillahnotes.blogspot.co.id/2016/05/hal-hal-yang-dapat-memutuskan-pernikahan.html">Hal-hal yang dapat membatalkan pernikahan</a></span></li><li>Jenis-jenis talak dan ketentuanya</li></ul><div>Kata Pencarian : talak,masa iddah, nikah</div></div></div>

Berapa Lama Masa Iddah

Iddah yaitu masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau bercerai dari suaminya untuk bisa menikah  kembali.Adapun lama masa Iddah sebagai berikut :Karena suami wafat4 bulan sepuluh hari bagi ist…

Baca selengkapnya »

Tidak harus semua orang tau #Part 2

<div style="text-align: justify;"> Saat hati berkata " ungkapkan saja", " tunjukan saja" biar semua orang tau apa  yang engkau rasakan, biar semua orang tau apa yang engkau lakukan, biar semua orang tau apa yang engkau dapatkan dan biar semua orang tau apa engkau miliki.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYi3Eg3PR4_xiJdE0GaUmg9d443lPjxNOR2PVmRKVruC4JrUUt3KOggY1oB4tC0WYRQmTxO78IXEj6s-iui5d6jSSk4EuYpACYnCvAj7aehieEcVwVDkFak_OmiyxG5oAxMMozrXk9xB8/s1600/timthumb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYi3Eg3PR4_xiJdE0GaUmg9d443lPjxNOR2PVmRKVruC4JrUUt3KOggY1oB4tC0WYRQmTxO78IXEj6s-iui5d6jSSk4EuYpACYnCvAj7aehieEcVwVDkFak_OmiyxG5oAxMMozrXk9xB8/s320/timthumb.jpg" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">source : www.titik0km.com</td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> Maka ingat, tidak harus semua orang tahu apa yang engkau rasakan, apa yang engkau lakukan, apa yang engkau dapatkan dan apa yang engkau miliki.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika itu berhubungan dengan kesuksesan diri, <span style="color: red; font-size: large;">maka takutlah </span>dengan bahaya riya, yang akan menghapus semua kebaikan tanpa sisa bagaikan api melalap habis kayu bakar :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <span style="color: blue;"><i>“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadikan ia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunujuk kepada orang-orang kafir”</i>. [al Baqarah : 264].</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: red; font-size: large;">Maka Takutlah</span> dengan bahaya riya yang akan menghilangkan kebaikan dari amal shaleh dan mengundang kecelakaan :</div> <div style="text-align: justify;"> <i><br /></i></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="color: blue;">“Maka celakalah bagi orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya’ dan mencegah (menolong dengan) barang yang berguna”. [al Ma’uun : 4-7]</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: red; font-size: large;">Maka takutlah</span> dengan bahaya riya yang akan mewariskan kehinaan dan kerendahan :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="color: blue;">Barangsiapa memperdengarkan amalnya kepada orang lain (agar orang tahu amalnya), maka Allah akan menyiarkan aibnya di telinga-telinga hambaNya, Allah rendahkan dia dan menghinakannya”. [HR Thabrani]</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dan jika itu berkaitan dengan keburukan diri, maka Allahkah bodohnya, kita telah membuka aib diri sedang Allah telah menutupnya :</div> <div style="text-align: center;"> <span style="color: blue;"><i>Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Seluruh umatku akan diampuni dosa-dosa kecuali orang-orang yang terang-terangan (berbuat dosa). Di antara orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang yang pada waktu malam berbuat dosa, kemudian di waktu pagi ia menceritakan kepada manusia dosa yang dia lakukan semalam, padahal Allah telah menutupi aibnya. Ia berkata, “Wahai fulan, semalam aku berbuat ini dan itu”. Sebenarnya pada waktu malam Tuhannya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi justru pagi harinya ia membuka aibnya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah.</i> (HR: Bukhari dan Muslim).</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tak ada gunaya seluruh manusia tau dari setiap kehebatan dan kelemahan yang kita umbar kepadanya, karena manusia bukanlah pemberi pahala, bukan pula pemilik surga bahkan manusia tidak mampu memberikan kemanfaatan ataupun kemadzorotan meski itu hanya sebesar debu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="color: blue;">Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah adalah kekal.Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan." (Surah an-Nahl ayat 96)</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="color: blue;"><br /></span></i></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="color: blue;">Ketahuilah seandainya semua umat manusia bersatu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, mereka tidak akan mampu kecuali yang sudah ditetapkan Allah untukmu. Dan seandainya semua umat manusia bersatu untuk mencelakakanmu, mereka tidak mampu kecuali keburukan yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu. Pena sudah diangkat dan tinta sudah kering.” (HR Tirmidzi)</span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <i><br /></i></div> <div style="text-align: justify;"> Maka cukuplah Allah sebagai saksi dan pembalas dari amal-amal kita.</div> <div style="text-align: justify;"> <div style="text-align: center;"> <i><span style="color: blue;"><br /></span></i></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="color: blue;">Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat perhitungan (QS Al-Ahzaab : 36)</span></i></div> </div> <span style="font-family: inherit;"><span style="background-color: white; color: #333333; line-height: 22px; text-align: justify;"><br /></span></span> <div style="text-align: justify;"> <span style="color: #333333; font-family: "tahoma" , "geneva" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 22px;">Acep Firmansyah. Lembang,10/05/2016</span></span><br /> <span style="color: #333333; font-family: "tahoma" , "geneva" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 22px;"><br /></span></span><span style="color: #333333; font-family: "tahoma" , "geneva" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-family: inherit; line-height: 22px;">Kata Pencarian : renungan , kisah inspiratif, motivasi, inspirasi</span></span></div>

Tidak harus semua orang tau #Part 2

Saat hati berkata " ungkapkan saja", " tunjukan saja" biar semua orang tau apa  yang engkau rasakan, biar semua orang tau apa yang engkau lakukan, biar semua orang tau apa yang engkau dapatkan dan bi…

Baca selengkapnya »