Banyak Remaja dan Anak muda.. yang bangga akan Status #Pacaran,
Padahal kehancuran masa depan ada di tangan….
Betapa banyak siswi Putus sekolah,juga mahasiswi yang terhenti kuliah karena di awali dengan pacaran yang pada akhirnya kebablasan.                                                                                                                                  
Banyak Pula kisah yang berakhir tragis seorang wanita yang bunuh diri setelah diketahui dirinya positif hamil sedangkan pacarnya tidak kunjung bertanggungjawab.
Ada Pula kisah seorang wanita yang melahirkan di WC umum kemudian dia buang bayinya di closet karena takut menanggung malu jika semua orang tau bahwa dia melahirkan seorang anak yang tidak jelas siapa bapaknya.

Bahkan ada pula kisah yang mengerikan, seorang siswi mendatangi dukun beranak untuk mengugurkan kandungan, selang beberapa waktu diapun meninggal karena ada organ tubuh bagian dalam yang ikut rusak saat prosesi pembunuhan bayi yang ada dalam kandunganya.
Dan masih sangat banyak kisah lainya...

Saudaraku Islam telah jelas menyatakan bahwa pacaran adalah haram karena bagian dari zina.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’: 32)

Kalaupun ada sebagian orang yang berkata bahwa saya pacaran tapi tidak melakukan apa-apa hanya sekedar Chatingan atau teleponan saja, benarkah demikian...?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kepada kita melalui sabdanya :
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagian untuk berzina dan ini suatu yang pasti terjadi, tidak bisa tidak. Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim no. 6925)

Jelas sudah saudaraku meskipun engkau tidak melakukan apapun dengan pasangan terlarangmu (pacar) tapi sesungguhnya engkau telah jatuh kepada zina, dengan zina hati karena engkau senantiasa berangan-angan akan si dia, dengan zina mata karena di suatu waktu engkau bertemu dengan dia dan saling melempar padangan yang terlihat Indah menghujam hati padahal sesungguhnya Syahwatlah yang berbicara, dengan zina tangan engkau menulis kata puitis cinta padahal bisikan syaitan lah di belakangnya. dan dengan zina kaki saat engkau melangkah menemuinya.

Engkau boleh berkata "aku kuat dari godaan syaithan sehingga tak mungkin aku melakukan hal di batas kewajaran " Tapi sesungguhnya engkau belum tau bahwa syaitan akan makin kuat menggodamu,membisikimu,dari kiri dan kanan juga depan dan belakang,hingga sampai lemahlah imanmu, dan jika Allah tidak menjagamu maka engkau akan membenarkanya dengan kemaluanmu.

Terlihat Indah memang dengan sebuah kata yang namanya #pacaran tapi sesunggunya menghancurkan,menghinakan,merendahkan, jikalaupun saat ini engkau merasa aman maka tinggal tunggu waktu karena engkau sudah menabungnya.

Lebih beratnya engkaupun sudah menabung benih-benih dosa yang tanpa sadar engkau terus lakukan seolah-olah benar tapi bertentangan,dan ketahuilah bahwa dosa adalah sumber utama dari kesulitan dan kesengsaraan juga musibah,
 Ali bin Abi Tholib –radhiyallahu ‘anhu– mengatakan,
ءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ
“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)
Perkataan ‘Ali –radhiyallahu ‘anhu– selaras pula dengan firman Allah Ta’ala,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)

Saudaraku sudikah engkau pertaruhkan masa depan terbaikmu karena engkau jalani dosa saat ini,..? sehingga semuanya menjadi hilang dan terhalang.

Maka tiada lain cara terbaik saat ini adalah dengan engkau tampil menjadi lelaki sejati, meminta dia untuk jadi istrimu bukan pacarmu, begitupun jika engkau sebagai wanita,jika ada laki-laki menyatakan cinta kepadamu dan engkaupun suka kepadanya ,maka mintalah dia untuk datang kerumahmu bertemu dengan kedua orang tua dan mengikrarkan bahwa dia siap menghalalkanmu,

Tapi jika belum mampu menghalalkan melalui pernikahan maka tiada lain adalah dengan menyudahinya, untuk apa kita sibuk menguras hati sedang dia belum tentu menjadi jodoh, untuk apa sibuk perhatian dan segala di korbankan sedangkan dia tidak memberikan nafkah sedikitpun ,bahkan banyaknya hanya sekedar untuk iseng dan main-main,.

Lamanya seseorang berpacaran tidak akan menentukan bisa berlanjut ke jenjang pernikahan betapa banyak saudara kita pacaran sampai bertahun-tahun tapi akhirnya menikah dengan berbeda orang, semuanya sudah di berikan untuk sang terkasih disaat masa pacaran, dan tinggalah *maaf bekasnya yang diberikan kepada seseorang yang sudah halal untuknya (suami), apakah hal tersebut memberikan manfaat…? Tentu tidak ada,melainkan dosa yang tertutumpuk selama waktu berpacaran, bahkan tidak jarang hanya menyisakan duka dan sakit hati yang mendalam. Naudzubillahi Min Dzalika

By : Abu Ubaidillah (Acep Firmansyah) 

Lembang,12 Februari 2016


Advertisement

0 komentar:

Posting Komentar

terimaksih anda telah berkunjung silahkan tambahkan komentar anda

 
Top